Minggu, 03 Mei 2020

MATERI KE-4 (SUNNAH-SUNNAH PUASA RAMADHAN)



Assalualaikum War. Wab
Hallo guys...Kegiatan pondok romadhan pada pertemuan keempat (materi 4) ini adalah tentang  SUNNAH-SUNNAH PUASA RAMADHAN. Adapun kegiatan pada pertemuan pertama ini adalah :1. membaca artikel2. menyimak video3. evaluasi materi

KEGIATAN KE-1 (MEMBACA ARTIKEL)



Di antara sunnah – sunnah dalam menjalankan ibadah puasa adalah :
1. Mengakhirkan Sahur
Sebagaimana telah ketahui bahwa disunnahkan bagi orang yang hendak berpuasa untuk makan sahur.
Dalam makan sahur, disunnahkan untuk mengakhirkannya hingga menjelang fajar. Hal ini dapat dilihat dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, ia berkata :
Kami pernah makan sahur bersama Nabi. Kemudian kami pun berdiri untuk menunaikan shalat. Kemudian Anas bertanya pada Zaid, ”Berapa lama jarak antara adzan Shubuh 1 dan sahur kalian?” Zaid menjawab, ”Sekitar membaca 50 ayat”. Dalam riwayat Bukhari dikatakan, “Sekitar membaca 50 atau 60 ayat.”
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Maksud sekitar membaca 50 ayat artinya waktu makan sahur tersebut tidak terlalu lama dan tidak pula terlalu cepat.” AlQurthubi rahimahullahmengatakan, “Hadits ini adalah dalil bahwa batas makan sahur adalah sebelum terbit fajar.”
2. Menyegerakan Berbuka
Rasulullah bersabda :
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya : “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”5
Dalam hadits yang lain disebutkan :
لَا تَزَالُ أُمَّتِى عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ
Artinya : “Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.
Dan inilah yang ditiru oleh Rafidhah (Syi’ah), mereka meniru Yahudi dan Nashrani dalam berbuka puasa.Mereka baru berbuka ketika munculnya bintang. Semoga AllahI melindungi kita dari kesesatan mereka.
Nabi biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat maghrib selesai dikerjakan. Inilah contoh dan akhlaq dari suri tauladan kita. Sebagaimana Anas bin Malik berkata, “Rasulullah rbiasanya berbuka dengan ruthab (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering).Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.”
3. Berbuka Dengan Kurma Jika Mudah Diperoleh atau Dengan Air.
Dalilnya adalah hadits yang disebutkan di atas dari Anas.Hadits tersebut menunjukkan bahwa ketika berbuka disunnahkan pula untuk berbuka dengan kurma atau dengan air.Jika tidak mendapati kurma, bisa digantikan dengan makan yang manis-manis. Di antara ulama ada yang menjelaskan bahwa dengan makan yang manis-manis (semacam kurma) ketika berbuka itu akan memulihkan kekuatan, sedangkan meminum air akan menyucikan.
4. Berdo’a Ketika Berbuka
Perlu diketahui bersama bahwa ketika berbuka puasa adalah salah satu waktu terkabulnya do’a. Nabi bersabda :
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya : “Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzalimi.”
Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ketika berbuka beliau membaca do’a berikut ini :
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya : Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)”
Adapun do’a berbuka :
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu (Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka)”12Do’a ini berasal dari hadits dha’if (lemah).
Begitu pula do’a berbuka :
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu” (Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka).
Mala ‘Ali Al-Qari rahimahullah mengatakan, “Tambahan “wa bika aamantu” adalah tambahan yang tidak diketahui sanadnya, walaupun makna do’a tersebut shahih.13 Sehingga cukuplah do’a shahih yang kami sebutkan di atas (dzahabazh zhama’ …) yang hendaknya jadi pegangan dalam amalan.
5. Memberi Makan Pada Orang yang Berbuka.
Rasulullah bersabda :
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya : “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”
6. Lebih Banyak Berderma dan Beribadah di Bulan Ramadhan
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Nabi adalah orang yang paling gemar melakukan kebaikan. Kedermawanan (kebaikan) yang beliau lakukan lebih lagi di bulan Ramadhan yaitu ketika Jibril a menemui beliau. Jibril a datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al-Qur’an ) hingga Al-Qur’an selesai dibacakan untuk Nabi. Apabila Jibril a datang menemuinya, beliau adalah orang yang lebih cepat dalam kebaikan dari angin yang berhembus.”
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Nabi lebih banyak lagi melakukan kebaikan di bulan Ramadhan. Beliau memperbanyak sedekah, berbuat baik, membaca Al-Qur’an , shalat, dzikir dan i’tikaf.”
Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dan sedekah sunnah dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga17. Dari ‘Alit, ia berkata, Nabi bersabda, artinya :“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari diwaktu manusia pada tidur.”
7. Memperbanyak i'tikaf di masjid.
Sebaiknya dilakukan sebulan penuh. Jika tidak, sepuluh malam terakhir diutamakan. Sebab, jika memasuki sepuluh malam terakhir, Rasulullah saw. selalu menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggang sebagai bentuk kesiapan menjalankan ibadah. 
8. Mengkhatamkan Al-Quran setidaknya sekali selama bulan Ramadan. Maksimalnya tentu sebanyak-banyaknya, seperti para ulama terdahulu. Bahkan, setiap bulan Ramadhan, Imam al-Syafi‘i mengkhatamkannya hingga 60 kali. 
9. Istiqamah dalam menjalankan amaliah Ramadhan dan melanjutkan amaliah-amaliah tersebut di bulan-bulan berikutnya.
KEGIATAN KE-2 (MENGANALISIS VIDEO)
Agar pemahaman kita bertambah tentang perkara sunnah yang dilakukan selama berpuasa. mari kita melihat video di bawah ini

KEGIATAN KE 3 (EVALUASI MATERI)
Kerjakan evaluasi materi pondok romadhan materi ke 4 di bawah ini!

9 komentar:

  1. NAMA:Kezia Fairuz asmara
    Kelas:7E
    No.absen:20
    Kita harus memperbanyak ibadah di bulan romadhon agar kita diberi pahala yang melimpah oleh Allah SWT dan harus mengikuti apa yang dilakukan setelah sahur. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama:Alvyn Fathan Siddiq
      Kelas:7C
      No:04
      Kita harus memperbanyak ibadah dibukan yang suciini(ramadhan)agar kita mendapatkan pahala yg banyak dari Allah SWT

      Hapus
  2. Sofyan Ajie Pratama19 Mei 2020 pukul 01.20

    Nama :Sofyan Ajie P
    Kelas:7C
    No :29

    Kita semua harus memperbanyak ibadah di bulan yg suci ini(Ramadhan)agar kita mendapatkan pahala yg banyak dari Allah SWT.

    BalasHapus
  3. NAMA:Zainal Abidin
    KELAS:7A
    NO :28

    Kita harus memperbanyak ibadah di bulan romadhon agar kita diberi pahala yang melimpah oleh Allah SWT

    BalasHapus
  4. Nama:Syaharanie Nadin Sandra Ditama
    Kelas:7C
    No.Absen:31

    Kita semua harus memperbanyak ibadah dibulan yang suci ini (Ramadha) agar kita mendapatka pahala yang banyak dari Allah SWT.

    BalasHapus
  5. Nama Siti Halimatus Sakdiah
    Kelas 7A
    No.Absen 30

    kita semua harus memperbanyak ibadah dibulan yang penuh suci agar terhindar dari bahaya manapun dan juga solat lima waktu agar mendapatkan pahala dari allah swt.dan mendapatkan ganjarannya.

    BalasHapus
  6. nama siti halimatus sakdiah
    kelas 7a
    absen 30

    kita semua harus memperbanyak ibadah dibulan yang penuh suci agar mendapaatkan pahala dari allah swt

    BalasHapus
  7. Nama:M.Hamka Al Faruq
    Kelas:7e
    Absen:24

    BalasHapus
  8. Nama m.hamka Al Faruq
    Kelas 7e
    Absen 24
    Kita semua harus memperbanyak ibadah dibulan yang suci ini (Ramadha) agar kita mendapatka pahala yang banyak dari Allah SWT.

    Balas

    BalasHapus