Assalualaikum War. Wab
Hallo guys...Kegiatan pondok romadhan pada pertemuan keempat (materi 4) ini adalah tentang SUNNAH-SUNNAH PUASA RAMADHAN. Adapun kegiatan pada pertemuan pertama ini adalah :1. membaca artikel2. menyimak video3. evaluasi materi
KEGIATAN KE-1 (MEMBACA ARTIKEL)
Di antara sunnah – sunnah dalam menjalankan ibadah puasa adalah :
1. Mengakhirkan Sahur
Sebagaimana telah ketahui bahwa disunnahkan bagi orang yang hendak
berpuasa untuk makan sahur.
Dalam makan sahur, disunnahkan untuk mengakhirkannya hingga menjelang
fajar. Hal ini dapat dilihat dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas, dari
Zaid bin Tsabit, ia berkata :
“Kami pernah makan sahur bersama
Nabi. Kemudian kami pun berdiri untuk menunaikan shalat. Kemudian Anas bertanya
pada Zaid, ”Berapa lama jarak antara adzan Shubuh 1 dan
sahur kalian?” Zaid menjawab, ”Sekitar membaca 50 ayat”. Dalam riwayat Bukhari
dikatakan, “Sekitar membaca 50 atau 60 ayat.”
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,
“Maksud sekitar membaca 50 ayat artinya waktu makan sahur tersebut tidak
terlalu lama dan tidak pula terlalu cepat.” Al–Qurthubi rahimahullahmengatakan, “Hadits ini adalah dalil bahwa batas
makan sahur adalah sebelum terbit fajar.”
2. Menyegerakan Berbuka
Rasulullah bersabda :
لاَ يَزَالُ النَّاسُ
بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya : “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan berbuka.”5
Dalam hadits yang lain disebutkan :
لَا تَزَالُ أُمَّتِى
عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ
Artinya : “Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku)
selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.”
Dan inilah yang ditiru oleh Rafidhah (Syi’ah), mereka meniru
Yahudi dan Nashrani dalam berbuka puasa.Mereka baru berbuka ketika munculnya
bintang. Semoga AllahI melindungi kita
dari kesesatan mereka.
Nabi biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat maghrib dan
bukanlah menunggu hingga shalat maghrib selesai dikerjakan. Inilah contoh dan akhlaq dari suri tauladan
kita. Sebagaimana Anas bin Malik berkata,
“Rasulullah rbiasanya berbuka
dengan ruthab (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika
tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma
kering).Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.”
3. Berbuka Dengan Kurma Jika Mudah Diperoleh atau Dengan Air.
Dalilnya adalah hadits yang disebutkan di atas dari Anas.Hadits tersebut
menunjukkan bahwa ketika berbuka disunnahkan pula untuk berbuka dengan kurma
atau dengan air.Jika
tidak mendapati kurma, bisa digantikan dengan makan yang manis-manis. Di antara
ulama ada yang menjelaskan bahwa dengan makan yang manis-manis (semacam kurma)
ketika berbuka itu akan memulihkan kekuatan, sedangkan meminum air akan
menyucikan.
4. Berdo’a Ketika Berbuka
Perlu diketahui bersama bahwa ketika berbuka puasa
adalah salah satu waktu terkabulnya do’a. Nabi bersabda :
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ
دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ
الْمَظْلُومِ
Artinya : “Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang
adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang
terdzalimi.”
Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang
berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan
diri.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ketika
berbuka beliau membaca do’a berikut ini :
ذَهَبَ الظَّمَأُ
وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
(artinya : Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah
ditetapkan insya Allah)”
Adapun do’a berbuka :
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ
وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
“Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu (Ya Allah, kepada-Mu aku
berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka)”12Do’a
ini berasal dari hadits dha’if (lemah).
Begitu pula do’a berbuka :
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ
وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
“Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu” (Ya
Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu
aku berbuka).
Mala ‘Ali Al-Qari rahimahullah mengatakan, “Tambahan “wa
bika aamantu” adalah tambahan yang tidak diketahui sanadnya, walaupun makna
do’a tersebut shahih.13 Sehingga
cukuplah do’a shahih yang kami sebutkan di atas (dzahabazh zhama’ …)
yang hendaknya jadi pegangan dalam amalan.
5. Memberi Makan Pada Orang yang
Berbuka.
Rasulullah bersabda :
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا
كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ
شَيْئًا
Artinya : “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala
seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa
itu sedikit pun juga.”
6. Lebih Banyak Berderma dan Beribadah di Bulan
Ramadhan
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
“Nabi adalah orang yang paling gemar melakukan kebaikan. Kedermawanan
(kebaikan) yang beliau lakukan lebih lagi di bulan Ramadhan yaitu ketika
Jibril a menemui beliau. Jibril a datang menemui beliau
pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al-Qur’an ) hingga Al-Qur’an
selesai dibacakan untuk Nabi. Apabila Jibril a datang menemuinya,
beliau adalah orang yang lebih cepat dalam kebaikan dari angin yang berhembus.”
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Nabi lebih
banyak lagi melakukan kebaikan di bulan Ramadhan. Beliau memperbanyak sedekah,
berbuat baik, membaca Al-Qur’an , shalat, dzikir dan i’tikaf.”
Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dan sedekah sunnah
dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga17.
Dari ‘Alit, ia berkata,
Nabi bersabda, artinya :“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar
yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya
terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil
berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Untuk orang yang berkata benar, yang
memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari diwaktu
manusia pada tidur.”
7. Memperbanyak i'tikaf di masjid.
Sebaiknya dilakukan sebulan penuh. Jika tidak,
sepuluh malam terakhir diutamakan. Sebab, jika memasuki sepuluh malam terakhir,
Rasulullah saw. selalu menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan
mengencangkan ikat pinggang sebagai bentuk kesiapan menjalankan ibadah.
8. Mengkhatamkan Al-Quran setidaknya sekali selama
bulan Ramadan. Maksimalnya tentu sebanyak-banyaknya, seperti para ulama
terdahulu. Bahkan, setiap bulan Ramadhan, Imam al-Syafi‘i mengkhatamkannya
hingga 60 kali.
9. Istiqamah dalam menjalankan amaliah Ramadhan
dan melanjutkan amaliah-amaliah tersebut di bulan-bulan berikutnya.
KEGIATAN KE-2 (MENGANALISIS VIDEO)
Agar pemahaman kita bertambah tentang perkara sunnah yang dilakukan selama berpuasa. mari kita melihat video di bawah ini
KEGIATAN KE 3 (EVALUASI MATERI)
Kerjakan evaluasi materi pondok romadhan materi ke 4 di bawah ini!
NAMA:Kezia Fairuz asmara
BalasHapusKelas:7E
No.absen:20
Kita harus memperbanyak ibadah di bulan romadhon agar kita diberi pahala yang melimpah oleh Allah SWT dan harus mengikuti apa yang dilakukan setelah sahur. Terima kasih
Nama:Alvyn Fathan Siddiq
HapusKelas:7C
No:04
Kita harus memperbanyak ibadah dibukan yang suciini(ramadhan)agar kita mendapatkan pahala yg banyak dari Allah SWT
Nama :Sofyan Ajie P
BalasHapusKelas:7C
No :29
Kita semua harus memperbanyak ibadah di bulan yg suci ini(Ramadhan)agar kita mendapatkan pahala yg banyak dari Allah SWT.
NAMA:Zainal Abidin
BalasHapusKELAS:7A
NO :28
Kita harus memperbanyak ibadah di bulan romadhon agar kita diberi pahala yang melimpah oleh Allah SWT
Nama:Syaharanie Nadin Sandra Ditama
BalasHapusKelas:7C
No.Absen:31
Kita semua harus memperbanyak ibadah dibulan yang suci ini (Ramadha) agar kita mendapatka pahala yang banyak dari Allah SWT.
Nama Siti Halimatus Sakdiah
BalasHapusKelas 7A
No.Absen 30
kita semua harus memperbanyak ibadah dibulan yang penuh suci agar terhindar dari bahaya manapun dan juga solat lima waktu agar mendapatkan pahala dari allah swt.dan mendapatkan ganjarannya.
nama siti halimatus sakdiah
BalasHapuskelas 7a
absen 30
kita semua harus memperbanyak ibadah dibulan yang penuh suci agar mendapaatkan pahala dari allah swt
Nama:M.Hamka Al Faruq
BalasHapusKelas:7e
Absen:24
Nama m.hamka Al Faruq
BalasHapusKelas 7e
Absen 24
Kita semua harus memperbanyak ibadah dibulan yang suci ini (Ramadha) agar kita mendapatka pahala yang banyak dari Allah SWT.
Balas